7.2.11

apa itu diabetes militus ?



Penyakit Diabetes Mellitus(DM) yang dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau kencing manis. Hal ini terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah melebihi nilai normal (Hiperglikemia)Hal ini disebabkan karena ada gangguan metabolisme karbohidrat (gula) di dalam tubuh.Ganguan tersebut disebabkan karena ada ganguan fungsi hormon insulin di dalam tubuh Gangguan ini akan menyebabkan gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan meningkatnya kadar ”Trigeliserida dan kolesterol” Kondisi Hiperglikemia yang terjadi dalam jangka waktu lama, akan menyebabkan perubahan fungsi dan metabolisme tubuh serta metabolisme lemak. Perubahan-perubahan tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan, dan kerusakan jaringan inilah yang akan menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti penyakit Diabetes Mellitus, Jantung koroner, Penyumbatan pembuluh darah (Stroke), Gagal ginjal, gangguan penglihatan dan lain-lain.
Penderita Diabetes Mellitus, tidak perlu takut karena resiko timbulnya komplikasi diabetic dapat di antisipasi dengan jalan mengontrol dan mengendalikan kadar gula darah dalam jangka panjang. 

JENIS-JENIS DIABETES
Diabetes Tipe 1

Yaitu akibat kekurangan insulin atau disebut DM Tipe 1 atau disebut sebagai Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)/tergantung insulin.

DM Tipe 1, terjadi ketika system kekebalan tubuh yang tidak diketahui sebabnya justru merusak sel yang memproduksi insulin (sel beta) di pancreas, akibatnya pasokan insulin dari pancreas berkurang atau terhenti sehingga glukosa tidak dapat di edarkan kedalam sel tubuh.
Gejala DM Tipe 1
  • Muncul secara tiba-tiba pada usia anak-anak
  • Berat badan turun
  • Sering kelelahan
  • Sering buang air kecil
  • Merasa lapar dan haus terus menerus
  • Kadar gula dalam air seni meningkat.
Diabetes Tipe 2

Yaitu akibat produksi Insulin tidak berfungsi dengan baik atau disebut sebagai Non-Insulin Diabetes Mellitus (NIDDM)
DM Tipe 2, terjadi apabila insulin hasil produksi pancreas tidak mencukupi atau sel lemak dan tubuh menjadi kebal terhadap insulin, akibatnya pengiriman gula ke seluruh tubuh terganggu.
Gejala DM Tipe 2
  • Muncul secara perlahan-lahan, sampai timbul gangguan yang jelas
  • Berat badan turun
  • Sering kelelahan
  • Sering buang air kecil
  • Merasa lapar dan haus terus menerus
  • Kadar gula dalam air seni meningkat.


Insulin adalah Hormon yang diproduksi oleh Sel Beta di Kelenjar Pankreas, dan terletak dibelakang lambung yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah kelebihan glukosa menjadi Glikogen yang disimpan di dalam Hati dan Otot.
Tidak keluarnya insulin dari kelenjar pankreas bagi penderita DM 1, bisa disebabkan oleh reaksi “Autoimum” berupa serangan antibody terhadap Sel Beta Pankreas.
Bagi penderita DM 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena “Reseptor” insulin pada Sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk Sel, akibatnya Sel mengalami kekurangan glukosa dan disisi lain glukosa menumnpuk dalam darah. Kondisi ini dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan berbagai komplikasi.



PEYEBAB TIMBULNYA DIABETES MELLITUS
  1. Gaya hidup dan Pola Makan
  2. Kurang gerak/Olahraga
  3. Stres serta Kelainan Genetik
KOMPLIKASI JANGKA PANJANG BAGI PENDERITA DIABETES
  1. STROKE, gangguan pada pembuluh darah otak
  2. BUTA, gangguan pada pembuluh darah mata
  3. JANTUNG KORONER, gangguan pada pembuluh darah jantung
  4. GAGAL GINJAL, gangguan pada pembuluh darah ginjal
  5. GANGREN, gangguan pada pembuluh darah kaki serta luka susah sembuh.
Kardiopati Diabetik: Adalah gangguan jantung akibat diabetes, Glukosa yang tinggi dalam jangka panjang akan menaikan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Lama kelamaan akan terjadi Aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah koroner, akan menyebabkan Infark Jantung dengan gelaja antara lain “Nyeri Dada”. Karena diabetes juga merusak system syaraf, rasa nyeri kadang-kadang tidak terasa, serangan jantung yang tidak terasa tersebut disebut "Silent Infraction" atau "Silent Heart Attack".
Menurut Prof.Dr.T.Santoso. SpPD,SpJP KKV dari FKUI/RSCM, kematian akibat kelainan jantung dan pembuluh darah pada penderita diabetes kira-kira dua hingga tiga kali lebih besar dibandingkan bukan penderita diabetes.
Pengendalian kadar gula dalam darah belum cukup untuk mencegah jantung pada penderita diabetes. Penderita diabetes diharapkan mengendalikan semua factor secara bersama sama untuk mendapatkan hasil yang optimal misalnya seperti:
  • Tekanan darah harus diturunkan secara agresif di bawah 130/80 mmHg.
  • Trigliserida harus dibawah 150 mg/dl
  • LDL (Kolesterol jahat) kurang dari 100 mg/dl
HDL (Kolesterol baik) harus di atas 40 mg/dl, hal ini memberikan proteksi lebih baik pada jantung. 

GANGREN DAN IMPOTENSI
Penderita diabetes yang kadar gulanya tidak terkontrol respons imunnya menurun, akibatnya penderita rentan terhadap infeksi saluran kencing, infeksi paru serta infeksi kaki. Infeksi kaki mudah timbul pada penderita diabetes kronis dan dikenal sebagai penyulut gangrene atau ulkus.
Jika dibiarkan, infeksi akan mengakibatkan pembusukan pada bagian luka karena tidak mendapat aliran darah. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah penderita diabetes banyak tersumbat atau menyempit.
Menurut Prof.Dr.dr Askandar Tjokroprawiro SpPD KE, dari FK UNAIR, penderita diabetes yang terkena gangrene, perlu dikontrol ketat gula darahnya serta diberi antibiotika. Penanganan gangren perlu kerja sama dengan Dokter Ahli Bedah.
mpotensi juga menjadi momok bagi penderita diabetes dan menurut Prof Askandar,impotensi disebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran sehingga penis tidak bias ereksi. Selain itu bias juga disebabkan oleh factor psikologis atau gabungan organis dan psikologi.

NEFROPATI DIABETIK
Nefropati Diabetik adalah ganguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Sebagaimana diketahui ginjal terdiri dari jutaan unit penyaring (Glomerulus).
Setiap unit penyaring memiliki membrane/selaput penyaring. Kadar gula darah tinggi secara perlahan akan merusak selaput penyaring. Menurut Prof.Dr Wiguno Prodjosudjadi ,FKUI/RSCM, gula yang tinggi dalam darah akan bereaksi dengan protein sehingga merubah struktur dan fungsi sel, termasuk membrane basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan terjadi kebocoran protein ke urin (albuminuria). Hal ini berakibat buruk pada ginjal.
Penderita diabetes type 1 secara bertahap akan sampai pada kondisi “Nefropati Diabetik” (Atau ganguan ginjal akibat diabetes.) Untuk diabetes type 2, resiko seperti ini juga akan terjadi sekitar 5 sampai 15 %.
Ganguan ginjal menyebabkan fungsi: Ereksi,Filtrasi dan hormonal ginjal terganggu. Akibat terganggunya pengeluaran zat-zat racun lewat urin maka zat racun tertimbun di tubuh, akibatnya tubuh membengkak dan timbul resiko kematian. 

RETINOPATI DIABETIK
Diabetes juga dapat menimbulkan ganguan pada mata , menurut Dr. Istiantoro SpM, FKUI/RCTM disebabkan rusaknya pembuluh darah yang memberi makan retina.
Bentuk kerusakan bias bocor dan keluar cairan atau darah yang membuat retina bengkak atau timbul endapan lemak yang disebut eksudat.
Resiko terjadinya retinopati diabetic cukup tinggi, sekitar 60 % penderita diabetes 15 tahun atau lebih mengalami kerusakan pembuluh darah pada mata.

TANDA-TANDA DIABETES MELLITUS ATAU KENCING MANIS
  1. Rasa haus yang berlebihan
  2. Buang air kecil yang berlebihan
  3. Selalu merasa lelah/kekurangan energi
  4. Infeksi di kulit
  5. Penglihatan menjadi kabur (Buta ayam)
  6. Turunya berat badan (Pada sebagian penderita)
  7. Hyperglaisimia (Peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah)
  8. Glaikosuria (Glukosa dalam urine/air kencing)
SOLUSI DIABETES MELLITUS
Untuk menghindari penyakit Diabetes Mellitus atau menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita Diabetes Mellitus, hanya ada tiga cara yang tepat :
  1. Lakukan Diet dengan Nutrisi Seimbang (Konsultasikan/Tanya pada kami)
  2. Lakukan Olah Raga teratur (Konsultasikan/Tanya pada kami)
  3. Teruskan Obat Dokter, sampai Kadar Gula Darah Normal
KESEIMBANGAN NUTRISI
Ketidak-seimbangan nutrisi yang kita konsumsi, dapat menimbulkan masalah kesehatan dan kelebihan berat badan. Nutrisi yang jelek bisa dikarenakan sebagai berikut:
TERLALU BANYAK TERLALU SEDIKIT
Bahan Pengawet
Gula
Garam
Protein Hewani
Lemak Hewani
Kolesterol
Makanan Olahan
Alkohol
Nikotin
Vitamin
Protein Nabati
Garam
Mineral
Lemak Nabati
Asam Amino Esensial
Zat Esensial
Zat Berserat
Zat Hijau-hijauan
Air
Penderita Diabetes harus melakukan Diet , hal ini disebabkan karena hampir 80% penderita diabetes tipe 2, mengalami kelebihan berat badan(Overweight) serta Kegemukan (Obesitas) 

MASALAH GANGGUAN PADA LEMAK
Untuk mendapat wawasan ke dalam tentang bagaimana lemak mempengaruhi organ tubuh, kami telah meminta dua orang wanita, yang seorang kegemukan, dengan umur 40 tahun, berat 55 Kg, tinggi 168 cm dan IMB 40,3. Yang lainnya berat badannya sehat, dengan umur 36, berat 26,5 Kg, tinggi 165 cm, dan IMB 20.0. Selama lima jam mereka berada dibawah perekam scanner terbuka terhadap keadaannya untuk suatu hasil scan Pembayangan Resonansi Magnetis (MRI) ber-resolusi tinggi. Scanner terbuka ini, sebagaimana diperlawankan dengan tuba-tuba MRI tertutup, lebih umum, sangat dibutuhkan ketika para pasien badannya menjadi bertambah besar.
Untuk lebih jelasnya, arahkan mouse anda pada blok kotak warna hijau. Akan muncul penjelasan dari masing-masing bagian yang diakibatkan karena masalah kegemukan/gangguan karena lemak tersebut.

Dari gambar di sebelah kanan tersebut, dapat terlihat bahwa, kelebihan berat badan merupakan pemicu terjadinya penumpukan lemak dalam darah, LDL( Low Density Lippoprotein).
Pancreas dengan timbunan LDL yang tinggi maka menyebabkan produksi insulin menurun. Dengan turunnya produksi insulin menyebabkan naiknya kadar gula darah yang akhirnya menyebabkan Diabetes Mellitus.


POLA MAKAN
Hippocrates (Abad 7 Sebelum Masehi), Bp. Kesehatan Dunia, mengatakan "Biarlah makanan menjadi obat bagi diri anda". Tapi, sehatkah apa yang selama ini kita makan? Karena anda adalah apa yang anda makan. Jika makanan yang kita makan sehat dan cukup gizi, tubuh kita akan menjadikan kita selalu segar selalu.
Adakalanya, makanan yang kita makan, justru merupakan racun buat tubuh kita. (Roy Sparingga, PhD, 2002). Makanan yang kita makan, akan membuat tambahan lemak pada tubuh kita. Lemak ini sendiri ada dua bagian, lemak yang kaya protein dan lemak yang miskin protein. Lemak yang kaya protein dapat membantu regenerasi sel bentuk hormon pelindung sel pelindung syaraf. Tapi lemak yang miskin protein, akan membawa banyak efek negatif pada tubuh kita, diantaranya diabetes dan ketidak-seimbangan nutrisi pada tubuh kita.
Akibat penyempitan pembuluh darah karena Bubur Lemak LDL, diantaranya Hipertensi, Jantung, dan Stroke. Hipertensi mengakibatkan Tekanan Darah > 80/120 dan kepala kita sering merasa sakit, limbung, telinga berdenging, gelisah, dan emosi yang tidak stabil. Stroke yang terjadi awalnya organ tubuh menurun hingga berfungsi tinggal 80%. Kemudian stroke lanjutan yang mengakibatkan organ tubuh berfungsi hanya 60%. Akibat parah adalah menyebabkan kematian.

 

LDL ini juga mengendap di organ tubuh penting lainnya, diantaranya: Jantung, ginjal, paru-paru, lever, pankreas, yang mempengaruhi organ tubuh dan merusaknya. Pankreas yang berfungsi memproduksi INSULIN, untuk merubah Zat Gula menjadi Energi, jika timbunan LDL nya tinggi, membuat produksi insulin menurun. Hal ini bisa mengakibatkan kadar gula dalam tubuh meningkat. Dan akibatnya timbul penyakit kencing manis atau diabetes melitus.
Kencing Manis atau Diabetes Melitus, ciri-cirinya adalah
  • Kadar Gula di atas 120 mg/dl
  • Lemas, lemah, mengantuk
  • Rasa haus dan rasa lapar terus menerus
  • Sering buang air kecil terus menerus
  • Air seni & keringat dikerumuni semut
  • Sering merasa kesemutan
  • Syaraf tubuh melemah
  • Luka sulit sembuh 
    Diabetes yang kronis bisa mengakibatkan, komplikasi penyakit, Jantung, Ginjal, dan Lever.


sumber : http//www.solusi_diabetes.com

penyebab diabetes



10 Penyebab dan Solusi Diabetes
TUBUH kita bagaikan sebuah celengan. Apa yang kita makan saat ini akan lambat laun ditimbun sebagai tabungan dalam tubuh yang hasilnya bisa kita rasakan sedikit demi sedikit, dalam jangka waktu yang relatif lama. Kita pun tak pernah menyangka, jika makanan yang kita minum, makanan yang kita makan, bahkan kebiasaan kita akan menjadi pemicu timbulnya sumber penyakit.

Berikut ini 10 kebiasaan kecil yang menjadi pemicu diabetes;

1.Teh manis
Segelas the manis mengandung 250-300 kalori. Padahal kebutuhan kalori perempuan dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari. Inilah yang menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.

Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

2. Makanan yang digoreng
Gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.

Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

3. Suka ngemil
Sepotong atau lebih biscuit untuk mengganti porsi makan bukanlah keputusan yang bijak. Jangan kira dengan mengganti porsi bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Sebabm makanan pengganti seperti biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan  itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu,  gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.

Pengganti: Buah potong segar.

4. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.

5. Malas beraktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara
Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.

Solusi: Bersepeda ke kantor.

6. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir
besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon
epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi
untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.

Solusi: Anda perlu berbicara dengan si pembuat masalah atau boleh juga curhat kepada teman.

7. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.

Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.

8. Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan
progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.

Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5
tahun.

9. Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan
kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari.
 
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar
matahari pagi selama 10-15 menit.

10. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

Pengganti: Jus dingin tanpa gula. (OL-08)

Sumber : Prevention / media indonesia